Minggu pagi, aku bersama teman pergi joging ke USU. Berlari-lari kecil di jalan dengan berjejer pohon-pohon menambah suasana asri di kampus ini. Setelah 15 menit berlari, tibalah kami di rerumputan sekitar kolam. Mata ini langsung mencari apakah ada tumbuh jamur di rerumputan seperti ini? Karena belum ketemu, aku mengambil beberapa foto-foto dan footage video tumbuhan teratai di dalam kolam.
Langit begitu cerah pagi itu, sayang untuk tidak didokumentasikan melalui handphone. Setelah setengah jam menikmati suasana duduk di pinggir kolam, temanku bertanya, kak toilet ada dimana? Aku pun menjawab, di mushola ujung sana ada toilet. Kami pun bergegas menuju toilet. Sambil menunggu temanku selesai dari toilet, aku masih penasaran adakah jamur yang tumbuh di rerumputan sekitarnya?
Tiba-tiba mataku menuju ke satu titik, wow… Amazing aku menemukan jamur Tudung pengantin di rerumputan perkotaan. Biasanya aku ketemu jamur ini di sekitar hutan atau di sekitar batang bambu. Oke tanpa basa basi aku langsung mendokumentasikannya. Oya jamur tudung pengantin ini unik teman-teman, karena memiliki bagian yang mirip seperti topi dan bagian mirip seperti rok berjaring-jaring dan juga kelopak di pangkalnya.
Bagian seperti topi pada jamur ini berwarna coklat dan berlendir, hal ini mengundang serangga-serangga menghinggapinya. Biasanya bagian ini mengeluarkan bau tidak enak. Tapi karena sepertinya jamurnya baru mekar jadi belum tercium bau tidak enaknya.
Aku lanjut menggali di sekitarnya dan aku menemukan satu jamur lagi dengan jenis yang sama namun di fase yang berbeda yaitu berbentuk telur berwarna kecoklatan, sedikit berwarna putih pada bagian bawahnya dan memiliki bagian yang terlihat seperti tali yang bercabang. Mungkin bisa kita bilang seperti akar.
Mundur ke tahun 2018 sebentar nih pernah ketemu semacam telur tapi memiliki seperti akar di tanah sekitar irigasi di Tapanuli Utara, karena waktu yang terbatas dan beda target yang di cari saat itu ya cuma bisa lihat sekilas tanpa mengamatinya lebih detail. Tapi saat itu di pikiranku masih bertanya-tanya, jamur apa itu karena masih pada seperti telur. Kemudian tahun 2021 di Aceh Tamiang aku ketemu lagi jamur pada fase ini di bagian susunan pelepah batang kelapa sawit yang berisi tanah yg mungkin mengandung humus dan lumut. Namun keburu dirusak sama temanku karena dia penasaran itu apa? Sebenarnya niat awalnya mau dibelah, tapi karena menggunakan kayu seadanya jadi rusak deh. Alhamdulillah nya aku masih bisa tau kalo itu jamur. Jadi rasa penasaran temanku pun terjawab.